Irene Felicia Simanjuntak

"I have no pleasure in any man who despises music. It is no invention of ours: it is a gift of God."
- Marthin Luther

Sunday, February 26, 2012

Alasanku Untuk Hidup



PS : Disarankan untuk mendengarkan video ini selama anda membaca cerita dibawah. ( lagu ini dinyanyikan oleh dr. Laurence Handoko Hutasoit dan Irene Simanjuntak, direkam pada pembukaan tahun baru 2012 ) 



Malam itu, seorang gadis manis yang tengah gundah memberanikan diri memasuki gereja tua yang sudah begitu lama dibangun ditempat ia tinggal selama ini. Di bukanya pintu gereja itu perlahan dan didapati bahwa tempat itu begitu sunyi dan hangat. Dikarenakan tak ada tujuan lain untuk pergi dan merasa bahwa ia hanya seorang diri, ia pun berjalan perlahan dan berhenti tepat di bawah altar gereja.

Ia kepalkan tangan yang berada disisi tubuhnya dengan keras, dan mulai ia berkata dalam hatinya. 
“ jika memang benar Engkau disini Tuhan, tolong dengar aku sebentar saja. “

lalu ia menangis tanpa sadar, air matanya meluruh perlahan lebih cepat dari bibirnya mengucap. 

“ benarkah bahwa aku diciptakan untuk bahagia? Atau itu hanya kata-kata orang saja? Atau itu hanya istilah penulis buku untuk menjual buku dagangannya?atau itu hanya hiburan karena memang jawabannya “tidak”? karena aku tak dapati itu benar, Tuhan. “

Jantungnya mulai berdegup kencang “ segala cara ku lakukan. Sejak kecil aku berusaha keras, aku belajar untuk membanggakan keluargaku, namun setiap piala juara itu ku genggam orang tua ku tak pernah hadir untuk melihatku dibangga-banggakan disekolah. 
Dari kecil aku selalu bersikap manis kepada semua orang, membantu yang lemah, menghormati orang lain, berbagi dengan teman-temanku hingga aku dewasa, namun hasilnya mereka tetap meninggalkanku. Memukul ku dari belakang, berkata yang tak benar kepada orang lain tentangku, mereka iri dan ingin menyaingiku namun dengan cara yang begitu menyakitkan, dan kini kesenangan lainpun memanggil mereka sehingga mereka lupa akan diriku.  Kadang mereka datang, namun untuk memohonku menghapus luka mereka. Tanpa rasa keluh itu ku lakukan, tawa yang Kau ajarkan padaku ku berikan dengan Cuma-Cuma berharap hanya agar mereka bisa bahagia bersamaku. Namun ketika itu semua selesai, mereka pergi lagi dan tak kembali. Segala cita-cita ku coba raih tuk jadi kebanggaan bagi keluargaku, tapi tak kian habis mereka mengeluh akan masalah-masalah mereka dan menganggap aku sebagai pahlawan untuk mengatasi setiap masalah tanpa mereka pikirkan bahwa aku pun sedang berjuang untuk mereka. Bisakah mereka sedikit berlaku bijaksana dan mendorongku dengan cerita-cerita yang menjadikan semangat untukku? Dan ketika cinta mengetuk hatiku, ku pikir inilah arti kebahagiaan yang ku cari,,namun ternyata tak lama. Mereka punya hidup masing-masing yang harus mereka bina, masalah masing-masing yang harus mereka selesaikan, sehingga mereka tak pikirkan akan arti cinta lagi yang katanya adalah “sumber kebahagiaan jika diberikan kepada sesama dengan tulus. Dan kini aku harus ditempatkan dalam situasi kesehatan yang semakin membuatku takut untuk hidup. Semuanya bohong. Aku diciptakan bukan untuk merasakan Kebahagiaan.”.

Terisak sudah teriakan hati gadis kecil ini. Merasa hidupnya tak adil, lututnya pun bergoncang dan memaksanya bertelut lemah dibawah altar itu.

“ Ya Tuhan jika memang Engkau ada disini, bisakah Kau dengar aku? Aku mulai hidup dengan keluhan. Aku memberi tapi tak berbalas. Aku bernyanyi namun yang lain hanya diam membisu. Aku tertawa dan mereka menertawaiku. Aku bekerja, mereka bersungut sungut. Semakin ku diam, semakin mereka katakan bahwa aku egois. Aku lelah Tuhan…tak bisa lagi ku lanjutkan ini…. Aku tak mampu….”

Teriakannya pun terdengar kencang, sang gadis menangis, merintih, mengeluarkan segala beban hatinya. Air mata tercurah hebat. Lama ia menangis tanpa kata, lalu mulai merasa letih. Sepertinya tak ada artinya ini semua, pikirnya dalam hati.

Dengan posisi menundukkan kepalanya ke bawah, dan tubuh yang tersungkur lemah, Ia pun menyelesaikan tangisannya dengan menghapus air mata di wajahnya. Dengan panjang ia hembuskan nafas lelahnya, dan berniat untuk pergi..

Namun seketika sebuah tetesan air terjatuh ditangannya, ia hanya terdiam melihat tangannya terbasahi. Lalu dengan cepat tetesan air kedua, ketiga,..menyentuh tangannya. Kali ini dengan cepat ia memandang ke atas dan mendapati seorang pria berjubah putih menatapnya dengan tangisan di matanya.

“Aku mendengarmu, anakKU. Aku disini mendengar semua sakitmu.” Pria itu berkata.

Tak mampu berkata-kata sang gadis dengan cepat memeluk kaki pria itu dengan kencang.     

“ Jauh sebelum Kau rasakan ini semua, Akupun rasakan hal yang sama. Jauh dari rasa sakitmu, Akupun lebih tersakiti. Melihatmu seperti ini, mengingatkan KU akan apa yang mereka lakukan saat itu kepadaKu. Mendengar tangisanmu pun mengundang air mataku untuk tercurah.”
Gadis itu pun semakin menangis dengan rasa bersalah yang besar

“tapi kau tahu,nak. Aku menang melawan itu semua. Aku berikan diriku di kayu salib untuk mereka, untuk mu…untukmu. Kau lah alasanku untuk bisa menang. Tak ada alasan nak, tuk katakan bahwa kau diciptakan bukan untuk menjadi bahagia…karena Aku sudah berikan kau kebahagiaan sebelum kau lahir.”

Pria itu bertelut mendekati gadis itu dan memeluknya. “ dengan semua pengorbananku, dan menjadikan mu alasan dari semuanya… boleh kah kau juga lakukan hal yang sama?? Lakukan semuanya sebagai AKU alasannya. Boleh kah kau berusaha keras untuk orang tuamu, sebagai AKU alasannya? Bolehkah kau tetap ada untuk sahabat-sahabatmu sebesar apapun mereka tak peduli padamu, sebagai AKU alasannya? Bisakau kau tetap mencintai orang-orang yang melupakanmu, sebagai Aku alasannya? 
Bisakah kau lebih menjaga kesehatan dan tubuhmu, sebagai Aku alasannya? Dan bisakah kau hidup, sebagai Aku alasannya?”


Teman-temanku, seberapa banyakkah dari kita yang merasakan hal yang sama? Hidup dengan mengkonsumsi hanya sedikit kebahagiaan karena lingkungan dan situasi serta masalah-masalah yang kerap merenggut kita? Adakah diantara kita yang tiba pada titik jenuh seperti apa yang dirasakan gadis tersebut??
Pastilah anda pernah rasakan.

Namun YEsus ( Sang Pria ) yang sudah Rasakan itu semua meminta kita untuk menjadikan Dia Alasan untuk bertahan dalam dunia ini.

Lakukan semuanya dengan sukacita,,,jadikan semuanya sebagai YESUS Alasannya… karena seperti Dia telah jadi kan kita Alasannya untuk mati di Kayu Salib..
Biarlah  Yesus jadi ALASAN KITA UNTUK HIDUP…!!

Tuhan Memberkati!! :)
 

Thursday, February 23, 2012

Beethoven Di balik "Moonlight Sonata"


Piano Sonata No. 14 in C-sharp minor "Quasi una fantasia"Op. 27, No. 2 yang dikenal dengan judul 
"Moonlight Sonata", adalah komposisi piano sonata oleh Ludwig van Beethoven. "Moonlight" adalah judul pemberian 
German music critic and poet Ludwig Rellstab di tahun 1832, 5 Tahun setelah Beethoven meninggal. Rellstab ingin memberikan effect akan sinar bulan purnama yang terlihat di danau Lucerne (Lake Lucerne).





Komposisi ini dibuat pada tahun 1801 sebagai wujud cintanya yang dalam kepada muridnya, Countess Giulietta Guicciardi. Perbedaan derajat yang terjadi antara Giulietta, anak bangsawan dan Beethoven, rakyat biasa yang mengakhiri hubungan mereka. Melalui komposisi inilah, yang dibuat saat Beethoven sudah mulai beranjak tuli, yang melukiskan seberapa dalamnya perasaan itu.


Sonata ini dibagi menjadi 3 movement :

1. Adagio sostenuto.
Dibuka dengan octave not di bagian tangan kiri melawan triplet di tangan kanan. Melody yang disebut Hector Berlioz "lamentation" ( ratapan ). pergerakan melody yang tertulis pianissimo, atau sangat lembut, ini menggambarkan ratapan yang dalam dari seorang Beethoven dibalik kekerasan personality nya.

Jika tilik kembali kehidupan Beethoven, ia lahir dari keluarga musician, namun berbeda dengan Mozart yang lahir dengan kemampuan prodigy dan berusia muda sudah mampu menjadi musician kerajaan dan bermain harpsichord dengan mata tertutup dihadapan raja. Tekanan lingkunganpun memaksanya untuk mencintai musik. Sang ayah, yang jg seorang peminum berat, tidak pernah berhenti memaksanya untuk selalu belajar dan belajar bermusik, bahkan sampai memukulnya berulang kali ( ini jg kemungkinan menjadi sebab Ketulian yang dialami Beethoven di usia dewasa )
masa kecilnya pun habis dengan paksaan dan tekanan dari ayah, dan meninggalnya sang ibu. namun, kerja keras terlihat dengan talenta yang luar biasa. Dia disebut "piano virtuoso" ( pianist yang hebat ) dan terkenal sebagai komposer.

kembali lagi ke movement pertama dari "moonlight sonata" yang terdengar begitu Sentimental. kemungkinan besar, Beethoven mencoba menggambarkan segala tekanan dan kesusahan yang ia hadapi dalam masa mudanya, juga dalam kerapuhan dan kesedihannya karena tidak mampu mendapati Giulietta, terlebih lagi karena tuli yang mulai menggrogoti dirinya. 

2. Allegreto
Movement kedua ini memberikan nuansa yang berbeda. Franz Liszt menggambarkannya sebagai "a flower between two chasms" ( bunga diantara dua jurang ). dengan Accents dengan sforzandos yang significant membuat melody dari movement kedua ini terkesan ceria.
Mungkin sang komposer mencoba menggambarkan keindahan rasa cinta yang dia alami selama menjadi guru dari Giuletta. 

3. Presto Agitato
ini adalah "Stormy Final" yang menjadi klimaks dari komposisi ini. Komposer menuliskan banyak Arpeggios yang harus dimainkan dengan cepat dan accent yang kuat, sehingga diperlukan permainan yang skillful dan ekspresi yang matang.
Style inipun yang menginspirasikan Frédéric Chopin dalam karyanya  Fantaisie-Impromptu. Charles Rosen menuliskan "it is the most unbridled in its representation of emotion. Even today, two hundred years later, its ferocity is astonishing." ( ini benar benar merupakan emosi yang tidak terkendali. Sekarang, 200 tahun kemudian, ini adalah keganasan yang menakjubkan)

Disinilah Beethoven menampilkan dirinya yang sebenarnya. Kerasnya personality yang ia miliki, emosi, amarah, ketidakadilan yang ia rasakan tertuang dalam movement ketiga ini. mungkin ia benar-benar merasakan bahwa hidup yang dijalaninya tidaklah adil. Mungkin benar ia mampu menjadi terkenal, dan semua karyanya dipuja-puja, namun tidak dengan kepuasan batin. Tekanan orang tua, ia pun harus menghidupi adik adiknya ketika orang tuanya meninggal, kegagalan cintanya, Cacat tuli yang ia rasakan menekan kehidupannya. Bahkan ketika mendekati akhir hidupnya,ia memiliki hubungan yang tidak baik dengan saudaranya juga orang-orang disekelilingnya. Beethoven yang emosional, pemarah, sensitif, kritis dan keras menjadi karakteristik yang sama dengan karya nya. Sering kali Beethoven memberhentikan konser yang sedang ia conduct hanya karena ia mendengar para tamu berbicara satu sama lain, lalu ia marah dan meninggalkan panggung. emosi yang menggebu gebu dan tidak terkontrol ini jg yang pada akhirnya menjadikan orang orang disekitarnya menganggapnya memiliki sakit jiwa.


Beethoven tidak menikah. Ia hidup tua dengan keponakannya yang ia paksa juga untuk menjadi musician. Dan pada akhir hidupnya, Beethoven meninggal dengan banyaknya penyakit dalam dirinya. bukan hanya tuli, tapi juga gangguan hati dikarenakan banyaknya mengkonsumsi minum minuman keras. Bahkan tertulis juga bahwa penyebab kematian Beethoven adalah     alcoholic cirrhosis, syphilis, infectious hepatitis, lead poisoning, sarcoidosis dan Whipple's disease .
Betapa malangnya kehidupannya.
Beethoven Dibalik "Moonlight Sonata" yang rapuh. 
Mungkin benar, Music mampu menghidupi nya tapi sayangnya Sang Musik tidak mampu mencintai hidupnya. 

Thursday, February 16, 2012

Ketika Cinta Merapuhkan Chopin "The Poet of the Piano"

Fryderyk Franciszek Chopin (1810 - 1849) adalah musisi Romantic Era yang sangat termasyur akan komposisinya yang luar biasa. Lahir di Polandia dari keluarga musisi;Ayah yang seorang Perancis berprofesi sebagai Guru Bahasa Perancis yang pawai bermain biola dan Flute, sedangkan Sang Ibu yang adalah seorang pianist yang hebat, mendorong musicality dalam diri chopin. Terbukti dengan tampilnya Chopin bermain piano concerto karya Gywortez ketika berusia 8 tahun.

Kesuksesan Chopin dalam bidang musik tidak lah dapat dipertanyakan lagi, namun coba telaah kisah cintanya.

Chopin pun bertumbuh menjadi pianist yang melankolis dan suka bermimpi dalam dunianya sendiri. Penampilannya yang begitu menarik ternyata menghasilkan kedekatan dengan beberapa wanita. Jatuh cinta untuk pertama kalinya dan sudah mempersiapkan hingga ke pelaminan dengan maria harus gagal tanpa diduga2.

lalu Ia pun dipertemukan oleh Lizt ( musisi terkenal yg dr Romantic Era ) dengan seorang wanita tomboy yang sangat modern namun memiliki pemikiran radikal bernama Amandine. pekerjaan Amandine sebagai seorang novelis yang suka mengkritik isu isu sosial terutama pernikahan menjadikan ketertarikan perasaan Chopin tidak berbalaskan.  Sehingga kedekatan merekapun tak pernah berakhir indah dan romantis seperti apa yang di inginkan Chopin. Bahkan liburan yang diinginkan Chopinpun bersama wanita ini ke Majorca, Spanyol berakhir dengan duka. 
Chopin terkena penyakit TBC yang dikemudian hari menjadi sumber utama kematiannya.

Ditengah sakitnya yang semakin hari semakin memburuk, Chopin menghasilkan karyanya 24 Preludes Op 28 yang diberikan judul ( nick name )oleh  Hans von Bülow ( dalam bahasa Inggris ) sebagai ungkapan isi hati Chopin. 
Prelude No 1 "Reunion" ( Reuni),
Prelude No 2."Presentiment of Death (
Prelude No 3 "Thou Art So like A Flower (
Prelude No 4 " Suffocation"
Prelude No 5 " Uncertainty"
Prelude No 6 " Tolling Bells"
Prelude No 7 " The Polish Dancer"
Prelude No 8 " Desparation "
Prelude No 9 " Vision" 
Prelude No 10" The Night Moth" 
Prelude No 11 "The DragonFly" 
Prelude No 12 "The Duel" 
Prelude No 13 "Loss" 
Prelude No 14 "Fear" 
Prelude No 15 "Raindrop" 
Prelude No 16 "Hades"
Prelude No 17 " A Scene on the Place de NOtre Dame de Paris"
Prelude No 18 "Suicide" 
Prelude No 19 "Heartfell Happiness"
Prelude No 20 "Funeral March"
Prelude No 21 " Sunday"
Prelude No 22 " Impatience"
Prelude No 23 "A Pleasure Boat"

dan Prelude No 24 " The Storm" yang ditampilkan pada video ini.
Jika kita coba dengarkan dengan sekilas komposisi Chopin ini terkesan begitu dramatik dan mendalam. Chopin mencoba menggambarkan akhir dari kehidupannya dalam Prelude No 24 ini seperti sebuat "badai". Segala kesuksesan dan pencapaiannya yang tidak diragukan oleh siapapun itu, harus diakhiri dengan keputusasaannya dalam dunia percintaan. bahkan semangatnya pun untuk melawan penyakit TBC nya pun luruh dibalik kisah cintanya.

Count Wojciech Grzymała, yang mengikuti cerita cintanya dar awal menuliskan,"If (Chopin) had not had the misfortune of meeting G.S ( George Sand) In 1847, Sand and Chopin quietly ended their ten year relationship.[48] Count Wojciech Grzymała, who followed their romance from the beginning, commented, "If (Chopin) had not had the misfortune of meeting G.S. [George Sand], who poisoned his whole being, he would have lived to be Cherubini's age." ( Jika saja Chopin tidak bertemua G.S, yang meracuni semuanya, mungkin ia bisa hidup hingga seusia Cherubini)
Chopin meninggal diusia 39, sedangkan Cherubini sahabatnya meninggal di usia 82.






Saturday, February 11, 2012

Apakah Drum Dapat dipergunakan dalam Kebaktian?


Penggunaan drum dalam gereja masih menjadi hal yang hangat dibicarakan umat Kristiani terlebih anggota gereja Advent masehi ketujuh. Bukan hanya perbedaan pendapat antar sesama umat Kristiani namun juga dengan sesama penganut agama Advent. Sehingga didapati beberapa gereja advent yang menggunakan drum, gitar listrik, dan alat2 musik band lainnya dalam kebaktian sedangkan beberapa gereja advent stick hanya mempergunakan piano, biola, organ dan alat2 musik yang berkarakterkan “soft” dalam kebaktian.
Namun apakah Drum dapat dipergunakan untuk mengiringi jemaat dalam kebaktian gereja?
                                    

Sebelumnya mari kita samakan terlebih dahulu pemikiran kita akan DRUM. Drum adalah alat music pukul, yang diklasifikasikan sebagai membranophones ( alat music dari membrane atau kulit ). Drums terdiri dari minimum satu membrane, biasa disebut “drumhead” yang dimainkan dengan cara di gesekan atau dipukul dengan tangan pemainnya atau dengan stick untuk menghasilkan suara. ( Wikipedia Translation ). Adapun drum terdiri dari banyak jenis; timpani, rebab, bedug, dll.

Sang pencipta drum memiliki tujuan tertentu dalam menciptakan alat music ini, yaitu untuk mengiringi traditional ceremonies ataupun religious ceremonies orang orang yang tinggal pada jaman dahulu, juga dalam sejarahnya drum digunakan untuk “animal training/drumming”, sebagai komunikasi/pemberi signals,dan acara military seperti perang, acara acara atau pengumpulan para militer.  

Namun berkembangnya jaman, Drum yang awalnya hanyalah dipergunakan sebagai single instrument atau satu orang menggunakan satu alat pukul saja, berkembang menjadi kumpulan alat pukul yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dimainkan oleh satu orang saja dengan berbagai macam alat pukul (drums) disebut drum set. Drum set pertama kali diciptakan karena pertimbangan financial dan tempat dalam theater yang sempit sedangkan pemain drum diharuskan memainkan sebanyak mungkin alat perkusi.
Drum Set (yang terkenal pada zaman sekarang ini ) merupakan satu set alat music pukul yang biasanya dipergunakan dalam band; rock band, jazz ataupun pop band untuk mengatur tempo, beat dan effect dalam lagu yang dibawakan oleh band.

Sekilas kutipan diatas menyimpulkan perbedaan drum yang digunakan dan diciptakan dahulu kala dengan saat ini. Drum dahulu terbuat dari kulit atau membrane yang hanya dipergunakan oleh satu orang satu instrument dengan tangan atau stick yang digunakan untuk ceremonies dan tujuan2 social lainnya.sedangkan drum yang dipergunakan sekarang ( dan juga digereja ) merupakan drum set yang terdiri dari beberapa perkusi ( yang diciptakan sebagai alat pengiring band).
  
Melihat jelasnya fakta diatas mengenai drum, seharusnya bisa menjawab pertanyaan banyak orang mengenai penulisan dan penggunaan “drum” dalam Alkitab. ( banyak orang yang menganggap bahwa Alkitabpun menuliskan bahwa Drum dipergunakan dalam kebaktian).
Seperti yang tertera dalam Mazmur 81: 2 “ Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, kecapi yang merdu, diiringi gambus.” English Version : Psalm 81:2 says, "Start the music, strike the drum, play the melodious harp and lyre."
Dalam bahasa aslinya, Ibrani, menterjemahkan “drum” sebagai “toph” dan dalam SDA Dictionary terdapat arti “toph”, "The toph was a hand drum, made of a wooden hoop and very probably two skins. It was beaten by the hands, and must have made a kind of tom-tom sound." Jadi dapat kita simpulkan bahwa “Toph” yang adalah “drum” dalam terjemahan bahasa inggris bukanlah satu set drum yang kita miliki dan sering kita pergunakan saat ini. Namun adalah alat pukul menggunakan tangan yang terbuat dari kayu dan kulit. ( Drum pada zaman dahulu bukanlah Drum set yang dipergunakan dalam perbaktian pada zaman sekarang)

Masih banyak ayat ayat lainnya yang menjadi bahan pembicaraan mengenai penggunaan drum di Alkitab
Sing, accompanied by drums; pluck the sweet lyre and harp.” -Psalm 81:2 - 
“Praise his name with dancing, accompanied by drums and lyre.”-Psalms 149:3
Praise him with the drums and dancing. Praise him with stringed instruments and horns. Praise him with the cymbals, yes, loud clanging cymbals.”-Psalms 150:4-5

Alkitab tidak pernah menuliskan bahwa drum tidak diperbolehkan untuk dipergunakan dalam perbaktian. Namun kiranya kita jeli dan bijaksana dalam membaca ayat ayat diatas. Penulis Mazmur bahkan segala kebaktian yang dilakukan oleh orang Israel pada jaman Musa tidak pernah menggunakan drum atau alat pukul lainnya dalam KAABAH. Ingat, bilik  Suci dan Maha Suci yang adalah kaabah mereka pada saat itu tidak dapat dimasuki dengan sembarangan. Setiap orang yang memasuki kaabah harus mencuci kakinya, membawa persembahannya dengan khusuk. Tidak ada puji pujian sesuka hati. Semuanya haruslah solemn dan khusuk. Dan Alkitab tidak pernah menuliskan bahwa Drum, cymbals, dll digunakan dalam kaabah. Lalu kapankah alat alat itu dipergunakan untuk memuji Tuhan? Bangsa Israel menggunakan alat alat music itu untuk memuji Tuhan atas kemenangan yang mereka dapatkan setelah melalui perang. Mereka bernyanyi, berdansa, memainkan alat music dengan suka ria di LUAR KAABAH. Dan ingat, drum yang mereka pergunakan,,bukanlah DRUM SET.
Berarti drum set tidak boleh dipergunakan untuk mengiringi perbaktian di gereja?
Sebelumnya marilah kita telaah terlebih dahulu mengenai music dalam gereja. Musik merupakan hal yang penting dalam perbaktian. Message ( Firman Allah ) juga merupakan hal yang penting dalam perbaktian di gereja. Namun pertanyaannya, Manakah yang jauh lebih penting?Dapatkan perbaktian dalam gereja berjalan tanpa Firman Allah?Dapatkan pebaktian dalam gereja berjalan tanpa Musik?Jawabannya mudah.
 Musik dan FIrman Allah merupakan hal yang penting. Namun Firman Allah ( Message ) merupakan hal yang jauh lebih penting daripada music. Perbaktian dalam gereja bisa  berjalan TANPA MUSIK tapi tidak TANPA FIRMAN ALLAH. ( statement ini kiranya mengingatkan kita bahwa pergi ke gereja untuk mencari FIRMAN ALLAH,,bukan untuk mencari atau melihat atau menikmati MUSIK dari perbaktian itu )
Lalu kembali lagi ke Drum. Drum Set merupakan kumpulan alat pukul (perkusi) yang dipergunakan untuk mengatur tempo dan beat dalam lagu (di Band).jika kita terapkan prinsip ini dalam lagu yang kita nyanyikan diperbaktian. Apakah semua lagu dalam lagu sion atau lagu kidung jemaat membutuhkan drum untuk mengatur tempo dan beat? Bagaimana kah dengan lagu yang melo dan solemn?apakah pantas drum dipergunakan untuk mengiringinya?
Drum Set memiliki power tersendiri ketika dimainkan, dan power tersebut yang terdiri dari hentakan beatnya seringkali menutupi melody dari lagu yang dinyanyikan. ( Prinsip Musik : Melody merupakan hal yang terpenting dari suatu komposisi/ music. Harmoni yang merupakan Chord dan Beat yang mengatur tempo hanyalah mendukung melody. Harmoni dan Beat/Rhythm tidak boleh menutupi atau lebih mencolok/lebih terdengar dari melody. Melody merupakan unsur terpenting dan terutama) jadi jika kita pergunakan Drum Set yang punya unsure Beat/ Rhythm yang jauh lebih powerful maka akan menutupi melody yang berisi FIRMAN (Message) dari lagu tersebut. Ingatlah bahwa yang terpenting dalam suatu perbaktian adalah FIRMAN ALLAH (yang terletak dalam isi atau lirik lagu) bukan Rhythm/Beat yang sebenarnya hanya bertujuan untuk mengatur tempo.
“Music in Church should Have a text (words, lyric, mes¬sage] which is in harmony with the scriptural teachings of the Church (Review and Herald. June 6, 1912).but ”Give precedence to the message of the text, which should not be over¬powered by accompanying musical ele¬ments (Gospel Workers, pp. 357-358). “

Namun kiranya kita jangan menutup pemikiran kita bahwa Drum tidak boleh dipergunakan dalam perbaktian. Teman2,Drum bisa dipergunakan untuk memberikan effect dalam lagu. Contohnya lagu “Onward Christian Soldier” kita dapat memainkan drum di akhir dari phrase tersebut.( lihat Mazmur bnyk menuliskan kata “selah” yng adalah merupakan sign untuk memainkan cymbals).Kita dapat gunakan alat alat pukul tersebut untuk mendekorasi lagu atau music dalam perbaktian, bukan MENGATUR (LEAD ) music dengan memainkannya sepanjang pujian dinyanyikan dan menutupi Message ( atau Firman Allah ) dalam lagu tersebut. Dan jika Drum yang digunakan hanya untuk mendekorasi pujian/lagu seperti contoh diatas dan seperti contoh pujian Daud di Mazmur, pembelian DRUM SET menjadi begitu berlebihan bukan ?hehe.. gunakan cukup Timpani, String Drum, ataupun Cymbals, Lyre, etc untuk sedikit dekorasi.
Hal lain yang harus kita perhatikan adalah mengenai Beat/Rhythm. Contoh Beat/Rhythm terbaik adalah jantung kita , dimana beat/ketukan  pertama dan ketiga lebih kuat dari ketukan kedua dan keempat. Mari lihat cara kerja Drum Set. Cara permainan Drum lebih cendrung menghasilkan ketukan kuat pada beat/ketukan kedua dan keempat, bertolak belakang dari cara tubuh/jantung kita bekerja. Hal inilah yang membuat mengapa sering kali kita jika mendengar lagu lagu ber”beat” dalam pop, rock, atau jazz (yang menggunakan banyak Drum Set) cenderung menarik tubuh kita untuk bergoyang, atau kaki kita atau tangan kita untuk bergerak. Karena ketidak seimbangan proses yang biasa terjadi ditubuh dengan lingkungan kita yang menarik tubuh kita bereaksi lain. Dan ilmu psychology pun menuliskan bahwa “Penggunaan atau mendengarkan Beat berlebihan dalam music dapat menjadi Hipnotis”. ( Diskotek, Rock Concert, etc adalah contohnya)
Untuk menutup, saya ingin mengutip tulisan Ellen G White. “Rhythm evokes the strongest physical response. Satan's greatest successes have often come through his appeal to the physical nature. Showing keen awareness of the dangers involved in this approach to youth.”

"They have a keen car for music, and Satan knows what organs to excite, to animate, engross, and charm the mind so that Christ is not desired. The spiritual longings of the soul for divine knowledge, for a growth in grace, are wanting”

Dan teman teman, baiklah kita selalu ingat bahwa hubungan kita dengan Allah terpancarkan dari cara kita bermusik dan “taste” kita bermusik. Hubungan kita dengan Allah terpancar dari bagaimana kita memuji dan memuliakan Dia sesuai dengan KEINGINANNYA, KESUKAANNY,a bukan KEINGINAN atau KESUKAAN kita. Dan Kiranya Perbaktian kita merangkul Keseimbangan akan EMOTIONAL, SPRITUAL, INTELLECTUAL dan PHSYCAL. Bukan hanya EMOTIONAL yang tersentuh karena music yang indah, ataupun SPIRITUAL yang Terangkat karena Kata kata yang menyentuh, atau PHSYCAL yang terangsang karena beat/ryhtm yang menarik atau hanya sebatas INTELLECTUAL yang terpenuhi karena doktrin yang luar biasa. NAmun SEmuanya kiranya BALANCE/SEIMBANG.

Dan biarlah apa“… engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah ( 1 Korintus 10: 31)

Terima Kasih.
Tuhan Memberkati.
        
References :